Meski segala kenang bersama tetap indah untukku walaupun kau letakan dikotak laci hatimu paling bawah Yang tertutup rapi diantara seribu cerita manismu.
Beda halnya denganku, Namamu terlanjur terpatri dalam ukiran-ukiran kilau Hati bahkan waktu tak mampu meredupkan kemilau jingganya Dan kini aku harus menanggung bebannya rindu setelah kamu kembali lagi disini, kembali untuk menaruh harapan itu lagi.
Di Kota ini, Kota yang menafsirkan cerita singkat kITA. mendengunkan cInTa singkAt kITA!.
Andai mampu memilih, maka kan kupilih segala perih mendera dan tak kan pernah ku sisakan rindu yang masih berserakan dari bekas sebuah kepingan kisah yang tak sanggup kutepis.
Cerita lalu kita bagai kereta senja membawa warna pelangi Diantara rerimbunan ranting cemara Selepas gerimis basahi pucuk-pucuk daun
Dan semerbak harumnya tertinggal disetiap dahannya,
Hingga aku lupa, jika pelangi hadir hanya sesaat bukan bertahan.
Hingga aku khilaf, jika kamu hadir hanya untuk sesaat tapi menetap dihati.
Read More......
Andai mampu memilih, maka kan kupilih segala perih mendera dan tak kan pernah ku sisakan rindu yang masih berserakan dari bekas sebuah kepingan kisah yang tak sanggup kutepis.
Cerita lalu kita bagai kereta senja membawa warna pelangi Diantara rerimbunan ranting cemara Selepas gerimis basahi pucuk-pucuk daun
Dan semerbak harumnya tertinggal disetiap dahannya,
Hingga aku lupa, jika pelangi hadir hanya sesaat bukan bertahan.
Hingga aku khilaf, jika kamu hadir hanya untuk sesaat tapi menetap dihati.